Thursday 21 April 2011

KENAPA SAYA?

Ketahuilah, hidup ini bagaikan gaung di pergunungan, apa yang kita bunyikan, suara itu pulalah yang akan kembali kepada kita. Ertinya, segala yang terjadi pada kita adalah buah dari apa yang kita lakukan. 

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, nescaya dia akan melihat balasannya pula” (QS Al-ZalZalah [99]: 7-8) 


Allah Swt Maha Peka terhadap apapun yang kita lakukan. Dengan keadilanNya tidak akan ada yang satu pun yg tertinggal, siapa pun yang berbuat, sekecil dan tersembunyi apapun kebaikan, nescaya Allah Swt, akan membalas berlipat ganda dengan aneka bentuk yang terbaik menurutNya. Sebaliknya, kezaliman sehalus apapun yang kita lakukan seperti menzalimi orang lain, padahal sesungguhnya kita sebenarnya menzalimi diri sendiri, akan mengundang bencana balasan dari Allah Swt, yang pasti lebih dahsyat. Naudzubillah. 
Andaikata ada batu yang menghentam kening kita, selain hati harus redha, kita juga harus merenung, mengapa Allah menimpakan batu ini tepat ke kening kita, padahal kawasan lain begitu luas sedangkan kepala ini sangat kecil? Boleh jadi semua ini adalah peringatan bahwa kita sangat sering lalai bersujud, atau sujud kita lalai dari mengingatiNya. Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia, sudah pasti segalanya ada hikmahnya. 

Dompet hilang? Mengapa dari satu bas, hanya kita yang ditakdirkan hilang dompet? Jangan kita sibuk menyalahkan pencuri kerana memang sudah jelas orang itu salah dan memang itulah pekerjaannya. Renungkankah, boleh jadi kita ini termasuk si bakhil, kedekut, dan Allah Maha Mengetahui jumlah zakat dan sedekah yang kita dikeluarkan. Tidak ada perkara yg sulit bagiNya untuk mengambil apapun yang dititipkan kepada hamba-hambaNya. 

Apa saja kejadian yang menimpa dan dalam bentuk apapun adalah sarana yang paling tepat untuk mengevaluasi segala yang terjadi. Pasti ada hikmah tersendiri yang sangat bermanfaat, andaikata kita ingin bersungguh-sungguh merenunginya. 

No comments:

Post a Comment